Keunikan Papeda, Makanan Khas Papua

Posted on

Keunikan Papeda

Kelana Kota

Difficulty

Prep time

Cooking time

Total time

Servings

Keunikan Papeda

Keunikan Papeda, Makanan Khas Papua – Berbicara tentang Papua, tidak lepas dari beragam budaya di sana yang sangat unik. Termasuk makanan khas Papua, yaitu Papeda. Makanan ini punya cita rasa tersendiri bagi para penikmatnya. Walau mungkin di awal penampakannya terasa agak aneh, akan tetapi ketika mencicipinya akan susah untuk berhenti. Yuk bahas 5 keunikan papeda, makanan khas papua.

Keunikan Papeda

Papeda merupakan makanan khas Maluku dan Papua berupa bubur sagu, biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Papeda ini mempunyai warna putih dan bertekstur lengket seperti lem dengan rasa yang tawar. Papeda sendiri adalah jenis makanan yang kaya serat, rendah kolesterol, dan cukup bernutrisi.

Selain kuah kuning dan ikan, makanan ini juga dapat disajikan dengan sayur ganemo. Sayur ini yang diolah dari daun melinjo muda yang ditumis dengan bunga pepaya muda dan cabai merah.

5 Keunikan papeda yang wajib Anda ketahui :

Keunikan Papeda : Cara Ambilnya Dengan Digulung

Papeda ini teksturnya serupa lem, nah untuk memindahkan papeda dari wadah ke piring makan tidak bisa dilakukan dengan sendok. Maka dari itu, untuk mengambil papeda perlu cara tersendiri. Pada adat Papua, alat untuk mengambil yang wajib digunakan adalah hiloi, yaitu berupa garpu besar. Akan tetapi, garpu biasa juga sering digunakan di rumah tangga.
Cara mengambilnya adalah pegang dua garpu tersebut masing-masing di tangan kiri dan kanan. Lalu benamkan kedua garpu ke papeda, tariklah garpu ke atas dengan posisi horizontal, setelah itu gulung papeda di garpu kiri dan kanan hingga membentuk gumpalan agak besar. Setelah jadi, pindahkan ke piring.

Filosofi di Meja Makan

Saat sekeluarga memakai lembar dan makan papeda dari 1 hote yang serupa, saat itu papeda simpan arti yang dalam.

Lembar ialah perlengkapan makan tradisionil dari kayu untuk menyuguhkan papeda, dan hote ialah piring kayu untuk melahap papeda.

Warga Sentani menyebutkan adat makan papeda dari 1 piring yang serupa pada sebuah keluarga sebagai lembar mbai hote mbai. Mbai memiliki arti satu.

Filosofinya, makan pada sebuah keluarga simpan narasi untuk masa datang anak dan cucu. Itu karena acara makan bersama yang mengidentifikasi ikatan kekerabatan itu sebagai ruangan dialog di antara ayah, ibu, dan anak.

 

Ada Versi Menyerupai Lontong

Papeda yang sering diketemukan biasanya berbentuk bubur. Tetapi, rupanya ada papeda yang memiliki bentuk seperti lontong. Itu biasa dinamai papeda buntel.

Proses pembikinannya seperti papeda biasa. Sesudah masak,papeda dibuntel daun pisang atau daun fotovea (dengan bahasa Sentani disebutkan waibu).

Daun waibu ada di alam dalam dua variasi warna, yakni merah hati dan hijau. Daun pisang dan fotovea berperanan sebagai menambah wewangian, hingga papeda buntel menyebarkan wewangian yang unik.

Yang memikat, daya taruh papeda buntel ini dapat sampai sebulan.

Sinole, Papeda Dengan Bumbu Kaldu

Papeda tradisionil rasanya plain, hanya karena terbagi dalam kombinasi sagu, air jeruk (sebagai pengental), dan air.

Yang menambahkan rasa ialah lauk dan sayur yang menemaninya. Seperti nasi uduk yang berbumbu, papeda bisa juga dibumbui. Namun, jika sudah diberi bumbu namanya tidak lagi papeda, tetapi sinole.

Saat sebelum diolah, sagu dikeringkan dulu dengan disangrai sampai keluarkan wewangian asap yang lezat.

Selanjutnya, sagu diolah dalam kaldu ikan atau kaldu daging yang telah diolah sepanjang 2-3 hari supaya rasanya intensif, sekalian terus diaduk-aduk sampai mengental.

Saat sinole masak, tinggal dikonsumsi saja, tidak perlu didampingi lauk, karena didalamnya telah ada beberapa potongan ikan.

Cara Membuat Papeda Sendiri

Ingin coba membuat papeda? Anda dapat memakai tepung sagu yang dipasarkan di pasar atau supermarket.

Tetapi untuk membikin papeda yang kwalitasnya menyamakan papeda Papua, Chef Chato menjelaskan ada beberapa trick tertentu.

Saat sebelum diolah, rendam dulu tepung sagu di air bersih sepanjang lebih kurang 15 menit, mengambil pati yang terendap, campur sama air untuk dibikin papeda. Teksturnya akan sama dengan papeda di Papua.

Demikian keunikan papeda, makanan khan Papua yang kini sudah bisa didapatkan tidak hanya di Papua.

Baca Juga :
Keunikan Wisata Lawang Sewu
Keliling Malioboro? Anda Harus Paham Ini

Tags:

You might also like these recipes

Tinggalkan komentar