“Wisata Ke Museum? Emang Bisa Ngapain Aja Di Sana?”
Dahulu kala kalau ke museum, aku selalu berpikir bahwa museum itu tempat melihat benda bersejarah yang ga asik dan membosankan. Mungkin bagi sebagian orang itu menarik melihat-lihat barang peninggalam sejarah, tapi tidak dengan aku. Namun semua pandangan itu berubah seketika ketika aku berkesempatan ikut serta dalam program SWJ Ambassador dan berkunjung ke Gedung Juang 45 Bekasi.
Contents
Setiap langkah yang kita ambil di dunia ini membawa kita pada sejuta cerita. Suatu ketika, langkahku membawaku ke sebuah tempat yang penuh dengan kenangan heroik dan semangat perjuangan. Gedung Juang 45 di Bekasi, sebuah perjalanan yang membawaku menyelusuri jejak pahlawan, membuka pintu kenangan indah dan penuh pengorbanan.
Langit biru yang cerah menyambut kunjunganku ke Gedung Juang 45 Bekasi. Begitu melewati pintu gerbang, aroma sejarah pun mulai mengusik indera penciumanku. Gedung ini, yang kini berdiri megah, dulu menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Dalam setiap sudutnya, tersimpan kisah-kisah heroik yang layak untuk kita kenang.
Aktivitas di Gedung Juang 45 Bekasi
Gedung Juang 45 Bekasi ini adalah sebuah bangunan bersejarah dengan gaya arsitektur Indische yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Gedung Juang 45 terlihat menarik dengan banyak pohon besar dan halaman yang sangat luas.
Dahulu, Gedung Juang 45 merupakan Landhuis Tamboen . Adalah seorang Kapitan Cina yang bernama Khouw Tjeng Kie yang membangun gedung ini, selaku tuan tanah di daerah Tambun yang memiliki kebun tebu sangat luas. Dan kini gedung ini direvitalisasi menjadi Museum Digital.
Melangkah masuk, aku seakan-akan bertransisi ke masa lalu. Dinding-dinding berwarna cokelat mengisahkan betapa kerasnya pertempuran yang terjadi di sini. Pergelangan kaki ini menginjak lantai yang menyimpan kenangan, yang merasakan getirnya peperangan. Pemandangan di dalamnya seolah membawa kita berada di tengah-tengah pertempuran kemerdekaan.
Melihat Sejarah Secara Digital
Mengelilingi ruang ekshibisi, setiap benda di sini seolah berkata-kata. Foto-foto pahlawan yang tersenyum dengan penuh semangat, peralatan perang yang digunakan dengan gagah berani, dan surat-surat cinta kepada keluarga yang tercinta. Ruangan ini bukan sekadar menyajikan fakta sejarah, tapi menghidupkannya kembali di dalam hati setiap pengunjung.
Pengunjung dapat belajar mengenai sejarah Bekasi, mulai dari zaman prasejarah hingga saat ini. Apalagi, gedung ini memang direvitalisasi tujuannya sebagai sarana edukasi untuk masyarakat. Pengunjung bisa membaca mengenai pengetahuan sejarah melalui media yang tersedia di ruangan. Jika membutuhkan pemandu museum, pengunjung juga bisa meminta bantuan untuk menjelaskan seputar isi museum.
Mencoba Beragam Media Digital Interaktif
Saat mengunjungi Gedung Juang 45 Bekasi, teknologi modern menjadi teman setia kita. Hologram-hologram indah membawa kita untuk melihat peristiwa bersejarah seolah-olah kita berada di sana. Di satu ruangan, peristiwa kemerdekaan terpantul di dinding dengan sangat realistis. Pengalaman ini memberikan dimensi baru pada kunjungan sejarah kita.
Saat berkunjung kesini, ada banyak sekali media interaktif di Museum Bekasi Gedung Juang 45. Ada buku yang dilengkapi gambar dan cerita melalui audio, ada juga media audio visual yang menampilkan cerita Entong Tolo, bandit dari Bekasi. Di museum ini, para pengunjung bisa mengakses media interaktif dengan cara menyentuh layar atau buku yang tersedia. Ada juga augmented reality, yang menggabungkan benda maya ke dalam lingkungan yang nyata mengenai kisah kerajaan Tarumanagara.
Nonton Bioskop
Di Gedung Juang 45 terdapat biokop yang menampilkan tayangan seputar Bekasi dari masa ke masa. Di ruangan ini, pengunjung bisa menyaksikan sejarah hadirnya museum, budaya yang berkembang di Bekasi, dan juga kuliner yang wajib dicicipi saat mampir ke Bekasi. Ada tiga sesi penayangan di bioskop setiap hari. Sesi pertama pukul 11.00 WIB, sesi kedua pukul 13.00 WIB, dan sesi ketiga pukul 15.00 WIB.
Berfoto Ria
Sepertinya saat merevitalisasi gedung ini pemerintah Bekasi sangat mengetahui kebutuhan masa kini, yaitu foto-foto. Sehingga pada museum ini juga banyak sudut yang bisa pengunjung gunakan untuk berfoto ria. Namun hati-hati, perhatikan petunjuk yang ada di dinding. Tidak semua sudut bisa diambil gambarnya. Ada ruangan tertentu yang tidak dipebolehkan untuk mengambil gambar.
Suguhan Kuliner di Area Seputar Gedung
Setelah berjalan-jalan, tersedia beragam warung makanan di sekitar Gedung Juang 45. Aku pun mencoba hidangan yang lezat, merasakan kelezatan kuliner Bekasi yang menjadi pelengkap sempurna perjalanan ini.
Harga Tiket dan Jam Kunjung Gedung Juang 45 Bekasi
Berapa harga tiket masuknya ? Untuk masuk ke Gedung Juang 45 Bekasi ini, para pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun, pengunjung hanya perlu ke meja registrasi untuk data diri. Meja registrasi ini terletak tepat di seberang pintu masuk museum di lantai satu.
Jam berapa bisa berkunjung ke Museum Juang 45 Bekasi ? Gedung Juang 45 ini buka untuk kunjungan umum setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Ingat ya setiap hari senin tutup.
Baca Juga :
Cara Naik LRT Dari Jakarta ke Bekasi
Kesimpulan
Meninggalkan Gedung Juang 45, aku membawa pulang bukan hanya kenangan sejarah, tapi juga rasa hormat yang mendalam terhadap para pahlawan. Tempat ini mengajariku tentang arti sebenarnya dari kemerdekaan, tentang pengorbanan demi masa depan yang lebih baik. Semoga tulisan ini bisa membawa secercah kehangatan perjalanan kepada setiap pembaca, dan mendorong kita untuk terus menghargai sejarah yang membentuk kita.
Dengan langkah yang penuh makna, mari kita terus mengembara menyelusuri jejak-jejak sejarah, membuka diri untuk belajar dan merayakan keberanian para pahlawan di setiap sudut negeri ini. Gedung Juang 45 Bekasi, sebuah destinasi yang mengundang kita untuk merenung, menginspirasi, dan merayakan semangat kemerdekaan.
Gedung Juang 45 Bekasi
Alamat : Jl. Sultan Hasanudin No.39, Mekarsari, Kec. Tambun Sel., Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17510